Tembok dan dinding adalah dua elemen yang umumnya ditemukan dalam konstruksi bangunan. Meskipun sering digunakan secara bergantian, mereka memiliki perbedaan penting dalam hal definisi, bahan konstruksi dan perannya dalam bangunan. Kita akan membahas lebih detail apa beda tembok dengan dinding? Yakni mulai dari definisi hingga perannya.
Perbedaan Definisi Tembok dan Dinding
Tembok adalah struktur yang berdiri tegak sebagai pemisah antara ruang dalam dan ruang luar, atau antara ruang-ruang dalam sebuah bangunan. Tembok terbuat dari bahan yang padat dan kuat, seperti batu bata, beton, atau batu alam.
Fungsi tembok sebagai penopang beban bangunan, baik beban mati maupun beban hidup. Tembok juga berfungsi sebagai pelindung dari pengaruh lingkungan luar, seperti cuaca, suhu, kelembaban, angin, atau bunyi.
Orang membuat dinding sebagai penyekat ruang dari bahan-bahan ringan seperti kayu, kaca, gypsum, tripleks, atau hebel. Dinding tidak memiliki fungsi sebagai penopang beban bangunan, melainkan hanya sebagai pembatas antara ruang-ruang dalam sebuah bangunan. Dinding biasanya mudah dipasang dan dibongkar sesuai dengan kebutuhan. Selain itu juga, dinding dapat berfungsi sebagai elemen estetika atau dekorasi dalam sebuah ruangan.
Bahan Konstruksi Tembok dan Dinding
Tembok dan dinding berbeda dalam hal bahan konstruksi yang digunakan. Tembok terbuat dari bahan yang padat dan kuat, sedangkan dinding terbuat dari bahan yang ringan dan fleksibel.
Bahan Konstruksi Tembok
Beberapa bahan konstruksi yang umum digunakan untuk membuat tembok adalah:
- Batu bata. Mereka membakar tanah liat hingga keras dan berwarna merah untuk membuat bahan ini. Batu bata memiliki kekuatan dan ketahanan yang baik terhadap api dan air. Orang bisa dengan mudah mendapatkan dan membeli batu bata dengan harga yang murah.
- Semen. Selanjutnya, jika ditanya apa beda tembok dengan dinding? Jawabannya beda karena tembok menggunakan semen. Semen terbuat dari campuran kapur, tanah liat, pasir, dan air yang dipanaskan hingga membentuk klinker.
- Beton. Mereka mencampur semen, pasir, kerikil, dan air lalu mencetaknya menjadi balok atau panel dalam bahan ini.
- Beton memiliki kekuatan dan ketahanan yang sangat tinggi terhadap beban dan cuaca. Orang dapat membuat beton dalam berbagai bentuk dan ukuran sesuai kebutuhan.
- Batu alam. Mereka memotong atau memahat batuan-batuan alami sesuai bentuk yang diinginkan untuk membuat bahan ini. Batu alam memiliki kekuatan dan ketahanan yang baik terhadap api dan air. Batu alam juga memiliki tampilan yang indah dan alami.
Bahan Konstruksi Dinding
Beberapa bahan konstruksi untuk membuat dinding adalah:
- Kayu. Mereka memotong pohon-pohon untuk membuat papan atau balok dalam bahan ini. Kayu memiliki kekuatan dan ketahanan yang cukup baik terhadap beban dan cuaca. Kayu juga memiliki tampilan yang hangat dan nyaman.
- Kaca. Mereka melebur pasir hingga menjadi cairan bening untuk membuat bahan ini. Kaca memiliki kekuatan dan ketahanan yang baik terhadap tekanan dan panas. Selain itu, tampilan kaca terlihat lebih modern dan elegan
- Gypsum. Mereka mencampur gypsum dengan air dan perekat, lalu mencetaknya menjadi lembaran tipis. Gypsum memiliki kekuatan dan ketahanan yang rendah terhadap beban dan cuaca. Orang dapat dengan mudah membentuk dan melukis gypsum sesuai keinginan.
- Hebel. Mereka mencampur semen, pasir, kapur, dan bahan pengembang, lalu mencetaknya menjadi balok atau panel. Hebel memiliki kekuatan dan ketahanan yang cukup baik terhadap beban dan cuaca. Orang bisa dengan mudah memasang Hebel karena ke-ringanannya.
Peran dalam Bangunan
Apa beda tembok dengan dinding? Kita bisa melihat perbedaannya dari peran keduanya. Tembok dan dinding memiliki peran yang berbeda dalam bangunan. Tembok berperan sebagai penyangga utama bangunan, sedangkan dinding berperan sebagai penyekat antara ruang-ruang di dalam bangunan.
Peran dan Fungsi Tembok
Tembok memiliki peran dan fungsi sebagai berikut:
- Penopang beban. Tembok mampu menopang beban mati (berat bangunan itu sendiri) dan beban hidup (berat orang dan barang di dalam bangunan). Tembok juga mampu menyalurkan beban-beban tersebut ke pondasi atau tanah di bawahnya.
- Pelindung. Tembok mampu melindungi bangunan dari pengaruh lingkungan luar, seperti cuaca, suhu, kelembaban, angin, atau bunyi. Tembok juga mampu melindungi bangunan dari bahaya kebakaran, banjir, gempa, atau pencurian.
- Pemisah. Tembok mampu memisahkan ruang dalam dan ruang luar, atau antara ruang-ruang dalam sebuah bangunan. Tembok juga mampu memberikan privasi dan keamanan bagi penghuni bangunan.
Peran dan Fungsi Dinding
Dinding memiliki peran dan fungsi sebagai berikut:
- Penyekat. Dinding mampu membagi bangunan menjadi ruang-ruang yang berbeda sesuai dengan fungsi dan kebutuhan kita. Dinding juga mampu memberikan fleksibilitas dan variasi dalam tata letak ruangan.
- Dekoratif. Dinding mampu meningkatkan keindahan bangunan dengan menggunakan cat, wallpaper, stiker, lukisan, atau hiasan lainnya. Dinding juga mampu menciptakan suasana yang berbeda-beda di setiap ruangan, seperti hangat, nyaman, elegan, modern, atau artistik.
- Isolatif. Dinding mampu mengisolasi suara, panas, atau cahaya yang masuk atau keluar dari ruangan. Dinding juga mampu menghemat energi dengan mengatur suhu atau pencahayaan yang optimal di dalam ruangan.
Baca juga: Berapa Tinggi Ideal Dinding Rumah?.
Apa beda Tembok dengan dinding? Jelas, jawabannya adalah beda. Definisi, bahan konstruksi, dan peranannya menunjukkan perbedaan tersebut. Tembok adalah struktur yang padat dan kuat yang menopang beban bangunan dan melindungi dari pengaruh lingkungan luar. Sedangkan dinding adalah struktur yang ringan dan fleksibel yang menyekat ruang-ruang di dalam bangunan dan memberikan elemen dekoratif. Ditulis oleh: inkontraktor.com. Baca juga: 8 Jenis Material Dinding Rumah yang Paling Populer di Indonesia.